angkaraja Amerika Serikat menolak resolusi PBB tentang gencatan senjata di Gaza. Ini dilakukan dengan menggunakan hak veto. Keputusan ini membuat Hamas sangat marah dan memanggil perlawanan dari seluruh dunia.
Keputusan ini membuat situasi di Timur Tengah semakin kacau. Ini menambah ketegangan yang sudah ada.
Hamas mengatakan veto AS membuktikan dukungan AS pada Israel. Mereka mengatakan tindakan ini akan membuat rakyat Palestina terus melawan Israel. Mereka juga ingin mempertahankan hak-hak mereka.
Latar Belakang Veto AS terhadap Resolusi PBB untuk Gaza
Pada bulan Mei 2021, konflik bersenjata meletus di Gaza. Ini menyebabkan krisis kemanusiaan yang mempengaruhi banyak warga sipil. Beberapa negara mencoba menghentikan pertumpahan darah dengan mengajukan resolusi gencatan senjata di PBB. Namun, AS memutuskan untuk menggunakan hak veto dan menolak resolusi tersebut.
Kronologi Pengajuan Resolusi Gencatan Senjata
Setelah lebih dari 10 hari pertempuran antara IDF dan militan Gaza, upaya diplomatik dilakukan. Pada 14 Mei 2021, Norwegia, China, dan Tunisia mengajukan resolusi gencatan senjata di PBB. Tujuannya adalah untuk menghentikan permusuhan dan melindungi warga sipil di Gaza.
Alasan AS Menggunakan Hak Veto
AS menggunakan hak veto karena merasa resolusi tersebut tidak seimbang. Mereka pikir resolusi itu terlalu berpihak pada Palestina dan tidak memperhatikan keamanan Israel. AS juga merasa bahwa resolusi itu tidak menyoroti serangan roket Hamas ke Israel.
Dampak Veto terhadap Situasi Kemanusiaan
Keputusan AS untuk memveto resolusi gencatan senjata sangat buruk bagi Gaza. Tanpa gencatan senjata, pertempuran terus berlanjut. Ini menyebabkan banyak korban warga sipil dan kerusakan infrastruktur.
Kondisi ini juga menyebabkan kekurangan pasokan medis, makanan, dan air bersih. Penduduk Gaza yang terjebak dalam konflik sangat terkena dampaknya.
Reaksi Internasional dan Dampak Diplomatik
Keputusan AS untuk memveto resolusi PBB tentang Gaza sangat mengejutkan banyak pihak. Negara-negara Arab, yang mendukung resolusi, sangat kecewa. Mereka bilang langkah ini membuat situasi di Gaza semakin buruk.
Tanggapan Negara-negara Arab
Mesir, Yordania, dan Libanon mengecam keputusan AS. Mereka bilang pentingnya melindungi warga sipil di Gaza. Mereka minta AS untuk mengubah keputusan dan mendukung perdamaian.
Sikap Uni Eropa dan Sekutu AS
Uni Eropa dan negara-negara sekutu AS, seperti Inggris dan Prancis, juga kecewa. Mereka bilang pentingnya solusi diplomatik yang adil untuk menghentikan kekerasan di Gaza.
Pengaruh terhadap Hubungan AS-Palestina
Veto AS diharapkan akan memburuk hubungan AS dengan Palestina. Pemerintah Palestina bilang veto ini menghalangi upaya perdamaian yang adil.
sumber artikel: xfsuf.com